Senin, 10 Agustus 2015
Ku nanti kau di batas waktu 3
Sepenggal kenyataan yang selama ini dikhawatirkan sang gadis benar-benar terjadi. Saat sang gadis kembali dari kampung halamannya setelah hari raya Idul Fitri usai, Ia mendapati kabar yang dikhawatirkannya sejak awal. Ia mendengar kabar bahwa pemuda itu menyukai seorang gadis yang merupakan adik tingkatnya di kampus. Awalnya sang gadis merasa sesak dan kecewa dengan kenyataan yang ada, namun hal itu hanya berlangsung sesaat. Sang gadis sangat mengerti, setiap insan yang single pasti memiliki gebetan atau orang yang disukai, seperti yang terjadi padanya saat ini. Biarlah pemuda itu menyukai gadis lain. Yang terpenting bagi sang gadis adalah pemuda itu kembali sehingga sang gadis dapat melihat senyum dan gerak-gerik pemuda itu. Agar sang gadis dapat tersenyum karenanya. Agar sang gadis tak kehilangan mood boosternya. Selama hal itu masih menuju ke arah positif, tak apa jika terus dilakukan. Pemuda itu akan tetap menjadi semangatnya meskipun Ia tak menoleh sedikitpun. Allah yang Maha membolak-balikkan hati manusia. Gadis itu tidak mengharapkan sang pemuda menjadi jodohnya. Ia hanya berharap mendapat jodoh yang baik dan menurutnya pemuda itu termasuk bagian dari yang baik itu. Ia pasrahkan semuanya pada Yang Maha Kuasa. Ia yakin tiada yang lebih indah dari skenario Allah yang telah dibuatkan untuknya.