Andaikan ku dapat mengungkapkan perasaanku
Hingga membuat kau percaya
Akan kuberikan seutuhnya rasa cintaku
Selamanya selamanya
Mungkin hanya sebait lagu yang dapat mewakili
perasaanku saat ini. Sebuah bait sederhana yang tertulis oleh relung hati yang
sedang disinggahi perasaan yang disebut cinta. Cinta ? Aku pun tak pernah yakin
apa itu cinta. Cinta hanyalah sebuah kata yang diucapkan hampir seluruh insan
di dunia ini. Entah mereka semua paham akan artinya ataupun tidak. Tapi bagiku,
cinta adalah sebuah rasa yang ditujuan kepada Dia dan makhluk-Nya. Sebuah rasa
simpati, dia adalah bagian dari kebahagiaan diri. Kisahku bermula saat bulan
Ramadhan pada tahun 2015 M. Kampung Kuningan adalah saksi dimana kisah ini
bermula. Tepatnya kos asrama putri mandiri blok H12 lantai 3. Dari sanalah
seorang mahasiswi tingkat akhir tersenyum, menangis, menatap bulan, dan menatap
seorang pemuda yang hanya entah sekedar lewat ataupun makan diwarung sebelah
tepat dibawah gadis itu berpijak.
Semua bermula ketika Ramadhan tahun lalu, gadis itu
selalu melihat seorang pemuda sholat tarawih di Masjid Al-Munnawar, masjid yang
sama yang menjadi tempat gadis itu melaksanakan sholat tarawih. Setiap
berangkat dan pulang Ia melihat pemuda itu, tanpa disadari Ia selalu mencuri
pandang dengan pemuda itu. Satu tahun berlalu tidak ada pergerakan, bahkan hampir
terlupakan.
Ramadhan kali ini, sekilas ingatan setahun lalu
terkuak kembali. Hampir sebulan penuh gadis itu menjalani puasa di tempat
kosnya. Hampir setiap hari pula Ia kembali bertemu dengan pemuda itu. Semakin
hari tanpa disadari Ia begitu memperhatikan pemuda itu. Hanya berawal dari
iseng untuk cuci mata. Akhirnya semua berlanjut menjadi perasaan yang lebih
dalam. Setiap hari, gadis itu melihat sang pemuda lewat di jalan kecil di depan
kosnya. Hingga tanpa disadari Ia hafal waktu-waktu pemuda itu lewat maupun ada
di warung samping kosnya. Tanpa disengaja punIa mulai mengetahui sedikit
tentang pemuda itu. Pemuda itu merupakan mahasiswa universitas negeri Yogyakarta
jurusan matematika angkatan satu atau dua tahun dibawahnya ( masih belum dapat
dipastikan). Semua informasi itu diperoleh tanpa sengaja saat gadis itu membeli
makan di warung sebelah yang kebetulan juga pemuda itu ada ataupun lewat.
Tidak pernah terfikirkan sebelumnya bahwa gadis ini akan benar-benar jatuh hati pada pemuda itu. Saat ini pemuda itu telah menjadi bagian dari senyum dan kebahagiaan sang gadis. Namun, gadis ini sadar bahwa mungkin Ia tidak akan pernah menjadi bagian dari kebahagiaan pemuda itu. Hanya doa yang dapat menjawab semuanya. Doa sang gadis yang selalu mengiringi untuk diberikan imam yang terbaik untuknya, dan pemuda itu menurutnya merupakan imam yang baik.